Senin, 21 Januari 2013

Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif

Lihat Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Disini

penelitian kuantitatif dibangun oleh paradigma positivisme. sesuatu paradigma yang diilhami oleh david hume, john locke, serta berkeley yang menghimpitkan pengalaman sebagai sumber pengetahuan serta memandang pengetahuan mempunyai kesamaan jalinan dengan aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme. untuk setelah itu penelitian kuantitatif dikembangkan oleh beberapa penganut memahami positivisme yang dipelopori oleh august comte. mereka berpendapat bahwa untuk meningkatkan perubahan ilmu-ilmu social, maka metode metode ilmu dan pengetahuan alam ( ipa ) mesti diadopsi ke didalam riset-riset pengetahuan sosial. penelitian kuantitatif adalah di antara type penelitian yang spesifikasinya yaitu sistematis, terencana, serta terstruktur dengan jelas sejak awal sampai pembuatan desain penelitiannya. definisi lain mengatakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang banyak menuntut pemakaian angka, dimulai dari pengumpulan data, penafsiran pada data tersebut, dan tampilan dari akhirnya. demikianlah juga pada step rangkuman penelitian dapat tambah baik apabila dibarengi dengan gambar, table, grafik, atau penampilan yang lain. menurut sugiyono, metode penelitian kuantitatif bisa disimpulkan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, dipakai untuk meneliti pada populasi atau sampel spesifik. tehnik pengambilan sampel biasanya dikerjakan dengan random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, kajian data berbentuk kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan ( sugiono, 2009 : 14 ). metode kuantitatif kerap juga dimaksud metode tradisional, positivistik, scientific serta metode discovery. metode kuantitatif diberi nama metode tradisional, dikarenakan metode ini telah cukup lama dipakai hingga telah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. metode ini dikatakan sebagai metode positivistik dikarenakan berlandaskan pada filsafat positivisme. metode ini dikatakan sebagai metode ilmiah ( scientific ) dikarenakan metode ini sudah mencukupi kaidah-kaidah ilmiah yakni konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional serta sistematis. metode ini juga dimaksud metode discovery dikarenakan dengan metode ini bisa ditemukan serta dikembangkan beragam iptek baru. metode ini dimaksud metode kuantitatif dikarenakan data penelitian berbentuk angka-angka serta kajian menggunakan statistik. penelitian kuantitatif adalah studi yang diposisikan sebagai bebas nilai ( value free ). dengan kata lain, penelitian kuantitatif amat ketat mengaplikasikan prinsip-prinsip objektivitas. objektivitas itu didapatkan diantaranya melewati pemakaian instrumen yang telãh diuji validitas serta reliabilitasnya. peneliti yang lakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa perihal yang bisa bikin bias, contohnya akibat masuknya persepsi serta nilai-nilai pribadi. bila didalam penelaahan nampak ada bias itu, penelitian kuantitatif dapat jauh dari kaidah-kaidah tehnik ilmiah yang sebenarnya ( sudarwan danim, 2002 : 35 ). didalam perihal pendekatan, penelitian kuantitatif lebih mementingkan ada variabel-variabel sebagai objek penelitian serta variabel-variabel tersebut mesti didefenisikan didalam wujud operasionalisasi variabel tiap-tiap. reliabilitas serta validitas adalah syarat mutlak yang perlu dipenuhi saat menggunakan pendekatan ini dikarenakan ke-2 elemen tersebut dapat memastikan mutu hasil penelitian serta kekuatan replikasi dan generalisasi pemakaian jenis penelitian sejenis. setelah itu, penelitian kuantitatif membutuhkan ada hipotesa serta pengujian yang lantas dapat memastikan tahapan-tahapan selanjutnya, layaknya penentuan tehnik analisa serta formula statistik yang dapat dipakai. juga, pendekatan ini lebih berikan arti didalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan hanya pada arti dengan kebahasaan serta kulturalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar