Selasa, 06 Maret 2012

Tumor Otak

Tumor Otak

Firmanharjuanjaya.com - Tumor Otak - Media Informasi selanjutnya mengenai Tumor Otak. Simak ulasannya lebih lanjut.
Tumor otak adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada semua usia. Pria lebih banyak terkena penyakit ini daripada wanita. Tumor otak dapat jinak atau ganas, primer atau sekunder.
Tumor jinak vs tumor ganas
WHO (World Health Organization) membedakan tumor otak antara jinak dan ganas dalam empat grade (tingkat). Grade 1-2 adalah tumor jinak yang tumbuh lambat, terlokalisasi, dan berprognosis menguntungkan dan grade 3-4 adalah tumor ganas yang berkembang pesat, menginvasi jaringan/struktur sekitar, dan berprognosis buruk. Penggolongan ini berperan penting dalam rencana perawatan yang dilakukan.
Tumor primer vs tumor sekunder
Tumor otak primer berasal dari dalam otak, sedangkan tumor sekunder adalah hasil penyebaran (metastasis) kanker di bagian lain tubuh, misalnya kanker payudara, kanker paru dan melanoma. Sekitar 20%-40% tumor otak berasal dari tempat lain dalam tubuh.
Positron emission tomography image of a human brainphoto © 2009 Blatant News | more info (via: Wylio)

Jenis-jenis

Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antara lain:
  • Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel-sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer.
  • Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang.
  • Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang belakang.
  • Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan otak tengah,  bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak.
  • Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada anak.
  • Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terlambat terdeteksi.
  • Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh. Neurinoma tidak membentuk metastasis.
  • Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi.
  • Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.
Tumor otak pada anak
Tumor otak mencakup sekitar 20% dari seluruh kanker anak, dan memengaruhi 3 dari setiap 100.000 anak-anak. Kejadian tumor tertinggi sebelum usia 12 tahun. Bentuk paling umum tumor otak pada anak-anak adalah astrocytoma, medulloblastoma, ependymoma, dan glioma batang otak.

Penyebab

Penyebab pasti pembentukan tumor otak tidak diketahui. Diduga radiasi ionisasi dapat menyebabkan pertumbuhan tumor. Radiasi ionisasi adalah energi radiasi tinggi yang menyebabkan kerusakan pada molekul DNA, sehingga menyebabkan mutasi yang menyebabkan kanker.
Kebiasaan hidup berisiko, seperti merokok dan konsumsi alkohol, turut berperan. Faktor risiko lain adalah genetik dan hormonal, zat karsinogenik, virus onkogenik (virus tumor), dan zat kimia tertentu (pestisida, herbisida).

Gejala

Tumor otak menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat karena menyerang dan menghancurkan jaringan otak lainnya. Massa fisik tumor juga dapat menyebabkan efek sekunder, seperti:
  • Kompresi otak, saraf tengkorak dan pembuluh darah.
  • Cerebral edema atau pembengkakan akibat akumulasi cairan.
  • Peningkatan tekanan intrakranial (ICP)
Gejala tepatnya tergantung pada jenis, ukuran dan lokasi tumor, serta luasnya invasi. Tumor otak seringkali tetap tersembunyi untuk waktu yang lama karena hanya menyebabkan ketidaknyamanan kecil di awal. Tumor biasanya didiagnosis terlambat, karena gejalanya tidak spesifik dan ambigu, seperti gejala pertama dan paling umum yaitu sakit kepala.
Gejala khas yang mungkin mengindikasikan tumor otak adalah:
  • Sakit kepala, terutama pada malam dan pagi hari. Sakit kepala yang disebabkan tumor otak semakin parah dalam beberapa hari ke minggu dan obat analgesik biasa tidak mengurangi sakitnya.
  • Vertigo dan penglihatan kabur.
  • Mual dan muntah, biasanya di pagi hari. Ini sering menandakan tekanan intrakranial yang meningkat.
  • Kejang, kedutan pada anggota badan atau satu sisi tubuh
  • Masalah neurologis, kelumpuhan
  • Gangguan koordinasi, limbung dan pelupa
  • Perubahan kepribadian

Diagnosis

Selain wawancara (riwayat medis), teknik-teknik pemeriksaan berikut ini digunakan untuk mendiagnosis tumor otak:
  • Eksaminasi neurologis
  • Rontgen tengkorak dan angiografi serebral. Pembuluh darah diperiksa oleh rontgen setelah injeksi larutan yang membuat mereka terlihat.
  • Computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI).
  • Electroencephalogram (EEG). Tes ini mengukur aktivitas listrik otak. Tumor mungkin terlihat sebagai kelainan lokal.
  • Pemeriksaan cairan cerebrospinal. Pada tes ini, contoh cairan serebrospinal diambil dari tulang belakang. Tumor otak mengakibatkan tekanan yang meningkat, tingkat protein lebih tinggi, mengurangi kadar gula atau glukosa. Mungkin juga ada sel-sel tumor di cairan cerebrospinal.
  • Biopsi jaringan. Bila ada dugaan tumor ganas, sampel tumor diambil melalui operasi khusus. Ahli bedah dapat menargetkan lokasi tertentu, dipandu oleh CT scan atau MRI.

Terapi

Pengobatan tumor otak tergantung pada jenis, lokasi dan kepekaan terhadap radiasi dan agen kimia. Tujuan perawatan adalah menghilangkan tumor jika mungkin, atau jika tidak maka untuk menguranginya, meringankan gejala dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut. Pilihan terapi tumor otak seperti halnya pada kanker jenis lain, yaitu operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
Obat-obatan lain untuk mengontrol gejala termasuk obat untuk mengontrol edema otak atau akumulasi cairan, diuretik untuk mengurangi pembengkakan otak, analgesik untuk mengurangi rasa sakit, antasida untuk mengurangi stres ulkus dan antikonvulsan untuk mengurangi kejang.

Tips untuk Anda

  • Tidak ada tindakan spesifik yang dapat mencegah tumor otak. Kita harus melindungi diri dari paparan radiasi yang tidak perlu, terutama pada anak-anak. Penanganan dan kontak bahan kimia harus dihindari. Selain itu, gaya hidup sehat seperti tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol membatasi risiko penyakit.
  • Waspadalah bila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kepribadian tiba-tiba dan gejala abnormal seperti sering muntah dan sakit kepala yang semakin parah. Temanilah dia untuk mengunjungi dokter.

Sumber: majalahkesehatan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar