Senin, 05 Maret 2012

Infeksi Usus Besar

Infeksi Usus Besar

Firmanharjuanjaya.com - Infeksi Usus Besar - Media Informasi selanjutnya mengenai Infeksi Usus Besar. Simak ulasannya lebih lanjut.
KOMPAS - Radang pada usus ternyata berpengaruh pada perkembangan kanker kolorektal. Karena itu, selain pengobatan standar, penderita perlu mendapat obat-obatan antiperadangan. Demikian disampaikan Murdani Abdullah, staf Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam disertasinya untuk meraih gelar doktor, Kamis (2/4) di Jakarta. Ia mendapat predikat sangat memuaskan.
Kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan jenis kanker yang bisa disembuhkan dan dicegah perkembangannya. Gejala umum kanker ini antara lain cepat lelah, lesu, dan berat badan menurun. Namun, tidak ada gejala atau tanda spesifik.
Di samping kelainan genetik, kanker kolorektal juga dipengaruhi faktor lingkungan, makanan yang dikonsumsi, dan infeksi dalam tubuh. ”Radang usus berulang dan kronis bisa meningkatkan risiko,” katanya.
Di Indonesia, kasus infeksi atau radang usus banyak dijumpai antara lain nyeri lambung dan diare. Namun, banyak penderita hanya minum obat diare, tetapi tak mengonsumsi obat antiinflamasi.
Menurut hasil riset Murdani, jumlah COX-2, enzim penyebab peradangan, secara bermakna lebih banyak pada jaringan kanker daripada jaringan bebas kanker. ”Karena itu, penderita kanker kolorektal atau polip sebaiknya diperiksa apa ada COX-2 dalam usus,” ujarnya.
Bila ditemukan COX-2 pada jaringan kanker atau polip, pemberian obat antiinflamasi dapat diberikan sebagai prevensi sekunder. Hal ini untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker dan mencegah kambuh pada pasien.
Namun, obat-obatan antiinflamasi ini tak dianjurkan diberikan kepada penderita kanker usus besar yang punya masalah kesehatan jantung karena efek samping obat, yaitu gangguan irama jantung, di samping gangguan saluran pencernaan atau tukak lambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar