Senin, 05 Maret 2012

Gejala Radang Tenggorokan

Gejala Radang Tenggorokan

Firmanharjuanjaya.com - Gejala Radang Tenggorokan - Media Informasi selanjutnya mengenai Gejala Radang Tenggorokan. Simak ulasannya lebih lanjut.
Radang tenggorokan adalah peradangan pada pangkal tenggorokan. Hal ini menyebabkan suara serak atau kehilangan suara lengkap karena iritasi pada lipatan vokal (pita suara). Disfonia adalah istilah medis untuk gangguan vokal, yang merupakan salah satu penyebab radang tenggorokan.
Radang tenggorokan dikategorikan sebagai akut jika berlangsung kurang dari beberapa hari. Jika dikategorikan sebagai kronis, dan dapat berlangsung lebih dari 3 minggu. Bentuk kronis dari penyakit ini kebanyakan terjadi pada usia pertengahan dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Penyebab
- Infeksi virus
- Infeksi bakteri atau jamur
- Asam reflux disease
- Peradangan akibat berlebihan dari pita suara
- Batuk yang berlebihan, merokok, atau konsumsi alkohol
- Alergi
- Penggunaan kortikosteroid inhalasi untuk pengobatan asma
Gejala
- Suara serak
- Kering, sakit tenggorokan
- Batuk, yang dapat menjadi penyebab radang tenggorokan
- Kesulitan menelan
- Sensasi pembengkakan di daerah laring
- Dingin atau gejala seperti flu
- Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, dada, atau wajah
- Demam
- Batuk keluar darah
- Kesulitan bernafas (kebanyakan pada anak-anak)
- Kesulitan makan
- Peningkatan produksi air liur dalam mulut
Sebelum memberi pengobatan, sangat penting bagi para dokter untuk mencari penyebab radang tenggorokan guna menegakkan diagnosa yang benar dengan tujuan mencegah pemberian antibiotik yang tidak tepat bagi sebagian besar penderita radang tenggorokan karena dapat menimbulkan organisme yang resisten terhadap antibiotik.
Dokter akan memeriksa tenggorokan dan kelenjar getah bening di leher. Pendekatan lanjutannya adalah dengan tes usap tenggorok untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri. Usap tenggorokan perlu dilakukan jika ada dugaan diagnosis radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus berdasarkan temuan klinis dan epidemiologis dan pasien belum mengkonsumsi antibiotik. Kultur hasil usap tenggorokan biasanya merupakan satu-satunya tes yang dibutuhkan. Namun sensitivitas terhadap antibiotik juga perlu dilakukan pada pasien yang alergi terhadap penisilin karena adanya bakteri streptokokus yang resisten terhadap eritromisin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar